Posted by 
Pemanfaatan energi surya sebagai sumber daya terbarukan semakin berkembang pesat. Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi solusi utama dalam mendukung keberlanjutan energi. Dalam merencanakan pembangunan PLTS, informasi potensi energi surya menjadi krusial. Salah satu alat yang efektif untuk mengakses data potensi energi surya adalah menggunakan Shapefile atau SHP dan peranan GIS didalamnya.
Dengan menggunakan Shapefile, analisis potensi energi surya dapat dilakukan lebih efisien. Data terkait topografi, cakupan lahan, dan kondisi iklim suatu wilayah dapat dimasukkan ke dalam Shapefile. Ini memungkinkan para perencana energi untuk mengidentifikasi lokasi potensial untuk pembangunan PLTS dengan lebih akurat.
Global Horizontal Irradiance (GHI)
Global Horizontal Irradiance (GHI) umumnya merupakan parameter yang paling relevan ketika merencanakan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). GHI mencakup total radiasi matahari yang diterima oleh permukaan horizontal, termasuk radiasi langsung dan difus. Ini memberikan perkiraan potensi energi surya yang dapat dihasilkan di lokasi tersebut, tanpa mempertimbangkan orientasi atau kemiringan panel surya.
Pemahaman GHI di suatu wilayah dapat membantu dalam merencanakan instalasi PLTS yang optimal. Faktor-faktor seperti penempatan panel surya, efisiensi konversi energi, dan perhitungan kebutuhan daya dapat dihitung berdasarkan data GHI. Selain itu, GHI dapat digunakan untuk menghitung estimasi produksi energi surya selama periode waktu tertentu, seperti harian atau tahunan.
Selain itu ada dua parameter tambahan yang sangat penting dalam mengevaluasi dan merencanakan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara efektif yaitu Specific Photovoltaic Power Output (PVOUT) dan Direct Normal Irradiance (DNI).
Specific Photovoltaic Power Output (PVOUT)
PVOUT mengacu pada daya listrik yang dapat dihasilkan oleh sistem fotovoltaik (PV) per unit daya instalasi. Dalam konteks PLTS, PVOUT memberikan perkiraan seberapa efisien panel surya dapat mengonversi energi matahari menjadi listrik. Pengukuran PVOUT didasarkan pada karakteristik kinerja panel surya yang dipasang di lokasi tertentu.
Penggunaan PVOUT dalam Shapefile memungkinkan perencana energi untuk memahami seberapa produktif suatu wilayah dalam menghasilkan daya listrik dari sumber energi surya. Integrasi data PVOUT ke dalam Shapefile dapat memberikan pandangan yang lebih holistik tentang potensi PLTS, memungkinkan pemilihan teknologi panel surya yang paling sesuai dengan kondisi geografis dan iklim suatu wilayah.
Direct Normal Irradiance (DNI)
DNI mengukur radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi secara langsung tanpa hambatan dari awan atau partikel atmosfer lainnya. Ini adalah parameter yang kritis karena panel surya fotovoltaik, khususnya yang menggunakan teknologi solar concentrators, lebih efisien dalam menghasilkan listrik ketika terkena sinar matahari langsung.
Dengan memasukkan informasi DNI ke dalam Shapefile, perencana energi dapat menentukan lokasi-lokasi di mana intensitas cahaya matahari langsung lebih tinggi. Ini penting karena PLTS yang mengandalkan sinar matahari langsung dapat memberikan hasil yang lebih optimal di wilayah dengan DNI tinggi. Dengan demikian, peningkatan efisiensi dapat dicapai dengan memilih lokasi yang tepat berdasarkan data DNI.
