Data shapefile (SHP) lahan baku sawah merupakan data spasial yang menggambarkan sebaran lahan baku sawah di suatu wilayah. Pemanfaatan Data Shapefile (SHP) Lahan Baku Sawah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti:
- Perencanaan pembangunan pertanian: Data ini dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan infrastruktur pertanian, seperti irigasi dan jalan.
- Analisis daya dukung lahan: Data ini dapat digunakan untuk menganalisis daya dukung lahan untuk budidaya tanaman padi.
- Evaluasi penggunaan lahan: Data ini dapat digunakan untuk mengevaluasi penggunaan lahan untuk budidaya tanaman padi.
Perbedaan Lahan Baku Sawah dengan Lahan Sawah Dilindungi
Lahan baku sawah merupakan lahan yang secara fisik, kimia, dan biologis sesuai untuk budidaya tanaman padi. Lahan sawah dilindungi (LSD) merupakan lahan baku sawah yang memiliki nilai strategis dan memiliki fungsi lindung.
Perbedaan antara lahan baku sawah dan lahan sawah dilindungi adalah sebagai berikut:
- Definisi; Lahan Baku Sawah merupakan Lahan yang secara fisik, kimia, dan biologis sesuai untuk budidaya tanaman padi sedangkan Lahan Sawah Dilindungi merupakan Lahan baku sawah yang memiliki nilai strategis dan memiliki fungsi lindung
- Fungsi; Lahan Baku Sawah Budidaya memiliki fungsi sebagai tanaman padi sedangkan Lahan Sawah Dilindungi memiliki fungsi Budidaya tanaman padi dan fungsi lindung
- Pembatasan penggunaan; Lahan Baku Sawah, Tidak ada sedangkan Lahan Sawah Dilindungi, Ada, yaitu tidak boleh digunakan untuk kegiatan lain yang dapat merusak fungsi lindung
Pentingnya memahami perbedaan antara Lahan Baku Sawah (LBS) dan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) adalah agar pengelola lahan dan pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam penggunaan lahan. Dalam menjaga lingkungan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan, kita perlu menjaga keseimbangan antara LBS dan LSD.
PREVIEW DATA
2. Data Shapefile Lahan Sawah Dilindungi (LSD)