SHP Jaring Kontrol Horizontal (JKHN), Jaring Kontrol Vertikal (JKVN), dan Jaring Kontrol Gayaberat (JKGN)
Sistem Referensi Geospasial merupakan suatu sistem koordinat nasional yang konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global. Sistem tersebut secara spesifik menentukan lintang, bujur, tinggi, skala, gayaberat, dan orientasinya mencakup seluruh wilayah Indonesia, termasuk bagaimana nilai-nilai koordinat tersebut berubah terhadap waktu. Dalam realisasinya sistem referensi geospasial ini dinyatakan dalam bentuk Jaring Kontrol Geodesi Nasional.
Sistem referensi geospasial bersifat statis, dimana perubahan nilai koordinat terhadap waktu sebagai akibat dari pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi tidak diperhitungkan. Perubahan nilai koordinat terhadap waktu perlu diperhitungkan dalam mendefinisikan suatu sistem referensi geospasial untuk wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia terletak diantara pertemuan beberapa lempeng tektonik yang sangat dinamis dan aktif. Wilayah Indonesia yang terletak pada pertemuan beberapa lempeng inilah yang menyebabkan seluruh objek-objek geospasial yang ada di atasnya termasuk titik-titik kontrol geodesi yang membentuk Jaring Kontrol Geodesi Nasional juga bergerak akibat pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi.
Pada 17 Oktober 2013, Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013 (SRGI2013) ditetapkan sebagai referensi tunggal pemetaan di Indonesia. SRGI adalah sistem koordinat nasional yang konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global. SRGI mempertimbangkan perubahan koordinat berdasarkan fungsi waktu, karena adanya dinamika bumi. Secara spesifik, SRGI2013 adalah sistem koordinat kartesian 3-dimensi (X,Y,Z) yang geosentrik. Implementasi praktis di permukaan bumi dinyatakan dalam koordinat geodetik lintang, bujur, tinggi, skala, gayaberat, dan orientasinya beserta nilai laju kecepatan dalam koordinat planimetrik (toposentrik).
Data Shapefile Peta Jaring Kontrol Geodesi Indonesia
Jaring Kontrol Geodesi (JKG) bermanfaat sebagai referensi untuk berbagai macam aplikasi penentuan posisi dari kegiatan survei dan pemetaan diantaranya adalah survei, pemetaan, navigasi, penelitian, pajak, pertanahan, jasa konstruksi, juga bidang minyak dan gas.
Dari Seluruh titik JKG, belum semua titik memiliki ketiga nilai horizontal, vertikal, serta gayaberat. Sebagian besar koordinat yang tercantum pada informasi JKVN masih berupa koordinat pendekatan berdasarkan pada interpolasi peta rupabumi skala menengah. SHP Jaring Kontrol Geodesi yang akan mimin bagikan ini merupakan edisi tahun 2018 dengan total jumlah titik sebagai berikut:
- Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) = 1.138 titik
- Jaring Kontrol Vertikal Nasional (JKVN) = 5.781 titik
- Jaring Kontrol Gayaberat Nasional (JKGN) = 5.418 titik
- Jumlah Titik JKG yang memiliki ketiga nilai = 1.753 titik.
PREVIEW DATA
NOTE (WAJIB DIBACA):
- Bantu Like Fanspage dan Follow Instagram kami;
- Bantu beri ulasan jasa kami di Google Bisnis;
- Bantu dukung channel tutorial kami di Youtube.
Terlalu ribet ya untuk mendapatkan data shp di Lapak GIS? alasannya supaya semakin banyak orang yang tahu akan keberadaan webiste ini dan bagi admin meluangkan waktu untuk share artikel juga tidak memerlukan waktu yang banyak dibanding harus membuat sebuah artikel, menyiapkan data dan segala macamnya...hehehe. Jadi keep spirit ya, tidak ada yang didapat secara instan.
Baca Juga:
1. Daftar kumpulan data shapefile (SHP) berbagai tema.
2. Peta Cetak Digital Indonesia Berbagai Tema