Membuat Peta Indeks Kelembaban (Normalized Difference Moisture Index - NDMI) menggunakan Landsat 8
Indeks Kelembaban merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi kelembaban suatu permukaan lahan. Kelembaban tanah bisa dikatakan merupakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelembaban tanah bersifat sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah itu sendiri, transpirasi dan perkolasi.
Perbedaan potensi kelembaban dan kemiringan antara dua titik atau lokasi dalam lapisan tanah akan diketahui arah pergerakan air didalam tanah. Air bergerak dari tempat dengan potensi kelembaban tinggi ke tempat dengan potensi kelembaban yang lebih rendah, dimana air tersebut akan bergerak mengikuti lapisan tanah maupun batuan sesuai dengan arah kemiringan lapisan formasi geologi. Perlu untuk diketahui juga kelembaban tidak selalu mengakibatkan gerakan air dari tempat basah ke tempat kering. Air dapat bergerak dari tempat kering ke daerah basah seperti terjadinya pada proses perlokasi air tanah.
Pemantauan kondisi kelembaban dapat menggunakan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) karena lebih efektif dan juga efesien. Pada tutorial dalam pembuatan Peta Indeks Kelembaban, mimin akan menggunakan Data Landsat 8 Operational Land Imager (OLI)/Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan waktu perekaman agustus 2020 , tentu memilih data dengan tutupan awan sedikit.
Indek Kelembaban atau bisa disebut Normalized Difference Moisture Index (NDMI) memiliki nilai tengah dari spektral yang didapat dari gelombang elektromagnetik near infrared (Band 5) dan shortwave infrared 1 (Band 6). Berdasarkan artikel yang dipublish oleh USGS, NDMI dapat dihitung sebagai rasio antara nilai NIR dan SWIR.
(NIR - SWIR) / (NIR + SWIR)
Di Landsat 4-7, NDMI = (Band 4 - Band 5) / (Band 4 + Band 5).
Di Landsat 8, NDMI = (Band 5 - Band 6) / (Band 5 + Band 6).
Nilai NDMI berkisar antara -1 hingga +1. Nilai NDMI yang rendah menandakan tingkat kelembaban yang rendah begitupun sebaliknya nilai NDMI tinggi menandakan tingkat kelembaban yang tinggi.
NDMI memiliki hubungan yang positif dengan NDVI, semakin tinggi nilai NDVI maka nilai dari NDMI semakin tinggi dan begitu juga sebaliknya, hal ini disebabkan vegetasi yang rapat menyebabkan kelembaban dan kadar air dalam lingkungannya semakin tinggi.
Namun, NDMI memiliki hubungan yang negatif dengan suhu permukaan (LST) pada saat nilai NDMI naik maka nilai dari suhu permukaan akan menurun dan sebaliknya jika nilai NDMI dan NDVI semakin menurun maka nilai dari suhu akan meningkat. Hal ini berkaitan dengan kemampuan vegetasi untuk mengatur suhunya melalui evapotranspirasi. Unsur utama yang mengatur suhu permukaan adalah jumlah radiasi yang diserap dan jumlah air yang tersedia di suatu kawasan. Suhu akan meningkat pada kawasan yang bervegetasi maupun tidak bervegetasi ketika ketersediaan air rendah.
Dengan pemantauan kondisi kelembaban kita dapat mengetahui dampak perubahan tutupan lahan dengan adanya kegiatan alih fungsi lahan. Kelembaban dan temperatur adalah variabel iklim yang terpenting sebab keduanya mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan mikroorganisme tanah.
Bagi teman-teman yang ingin mengetahui langkah-langkah pembuatan peta indeks kelembaban, bisa mengikuti tutorial dibawah ini yang sudah mimin siapkan.
VIDEO TUTORIAL
Baca Juga:
1. SHP Peta Potensi Banjir Limpasan
2. Shapefile Sebaran Batulempung Bermasalah Seluruh Indonesia
Baiklah sekian dulu untuk sharing kali ini tentang Cara Membuat Peta Indeks Kelembaban pada ArcGIS. Jika ada saran, tanggapan, pertanyaan, link mati serta request silakan gunakan kotak komentar, halaman kontak atau sosial media yang ada di website Lapak GIS. Terima Kasih.