Cara merubah label grid N/S menjadi LU/LS atau E menjadi BT pada ArcGIS
Sudah lebih dari seminggu mimin lapak gis tidak update artikel, karena biasanya minimal dalam satu kali seminggu pasti akan update. Tapi karena kesibukan didunia nyata jadi webnya terbengkalai. Masih dalam tema tutorial GIS, dimana pada artikel sebelumnya kita sudah membahas terkait Bagaimana Cara Memetakan Hasil Pengukuran Survei dengan ArcGIS.
Nah pada kesempatan ini kita akan membahas Cara Membuat Grid LU/LS atau BT pada Arcgis. Dikarenakan kita orang indonesia, sudah tentu kita memakai format yang sesuai dengan regional dan aturan kita sendiri, begitu juga dengan pembuatan grid layout pada peta yang kita buat.
Secara default grid yang dipakai ketika kita melayout peta adalah N (north), East (E), atau South (S), tapi di indonesia yang kita pakai adalah lintang utara (LU), lintang selatan (LS) dan bujur timur (BT). Pertanyaannya, bagaimana kita merubah grid tersebut? karena disettingan grid pada ArcGIS tidak terdapat fitur instan untuk merubah label grid N/S menjadi LU/LS atau dari E menjadi BT.
Namun demikian, ArcGIS mempunyai fasilitas untuk mengubah label/grid tersebut dengan membuat grid sendiri berupa data spasial (shapefile) menggunakan custom overlay dan biasanya grid yang digunakan adalah data berbentuk garis (polyline). Secara garis besar langkahnya adalah membuat GRID (memakai fishnet), membuat dan modifikasi label pada GRID, dan terakhir input STYLE.
Untuk Membuat Grid LU/LS atau BT dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
- Buka data layer yang ingin di layout. Contoh administrasi Riau
- Kemudian buka ArcToolbox → Data management tools → Feature class → Create Fishnet. Alasan menggunakan fishnet adalah untuk pengganti grid bawaan Arcgis
- Tentukan lokasi output grid yang dibuat.
- Untuk extentnya (batas output), kalau bisa lebih luas dari area yang dipetakan atau dilayout. Contoh yang dipetakan adalah level provinsi maka area extentnya mimin ambil se-Indonesia saja, supaya nanti bisa digunakan untuk provinsi lain.
- Selanjutnya isikan lebar/interval grid. Dalam contoh ini untuk skala provinsi mimin isikan jaraknya 30 minute yang jika di konversi ke desimal degree akan mengahasilkan nilai 0,5.
Patokan interval yang mimin pakai:
Level Provinsi yaitu 30 minutes sehingga nilai intervalnya 0.5 (Skala 1:250.000)
Level Kabupaten yaitu 5 minutes sehingga nilai intervalnya 0.08333333 (Skala 1:50.000 dan 1:25.000)
Level Kecamatan yaitu 30 second sehingga nilai intervalnya 0.008333333 (1:5.000)
Untuk memudahkan konversi satuan secara instan bisa dilakukan secara online dengan mengunjungi rapidtables. - Klik OK, maka fishnet/grid akan terbentuk
- Tahap selanjutnya buat field baru pada shp grid yang telah dibuat tadi (contoh field grid asli). Perlu dicatat bahwa GRID dibedakan dua tipe, yaitu yang vertikal dan horizontal. Garis GRID vertikal haris diberi label longitude (misalnya BT) sedangkan yang horizontal diberi label latitude (misalnya LU atau LS).
- Pilih atau seleksi seluruh garis lintang (horizontal). Setelah terseleksi klik kanan nama field → Calculate geometry → Y Coordinate of line start. Pada units pilih DMS
10. Selanjutnya adalah lakukan sesi editing pada layer grid, buka attribute tabel lalu pilih "Find and Replace". Pada Find what ketik S dan pada Replace with ketik LS lalu klik replace all, sehingga nanti notasi S akan berubah menjadi LS. Lakukan hal yang sama untuk N ke LU dan E ke BT.
11. Keahlian teman-teman untuk melakukan selection, Calculate Geometry dan Field Calculator sangat diperlukan untuk memberikan label GRID secara efektif dan juga sintak teks seperti left atau mid digunakan untuk transfer sebagian karakter dari field ke field jika nanti teman-teman merasa angka dibelakang koma terlalu banyak.
12. Save hasil editing.
13. Selanjutnya kita ubah grid shp tadi ke bentuk .style caranya dengan buka menu customize → style manager.
14. Dimenu custom style pilih reference system → New → Custom Overlay
16. Kita pindah ke tampilan layout view, lalu buka layer properties untuk mengaktifkan grid, buat grid seperti biasanya next-next saja sampai finish.
17. Setelah itu pada menu style (masih didalam jendela data frame properties), pilih template yang tadi teman-teman buat. Klik OK
VIDEO TUTORIAL
Label grid yang dihasilkan juga dinamis artinya view bisa kita geser-geser dan label akan menyesuaikan. Teman-teman tidak perlu repot membuat shp gridnya, mimin sudah siapkan file template shp gridnya jadi bisa langsung diinput ke custom stylenya.
SHP Grid .Style - sudah terisi koordinat
Custom Overlay LU/LS atau BT
Baca Juga:
1. Tutorial Georeferensi Citra Satelit ke Titik GPS
2. Cara Mencari Fitur dengan Cepat pada ArcGIS
Baiklah sekian dulu untuk sharing kali ini tentang Cara Membuat Grid LU atau LS dan BT pada ArcGis. Jika ada saran, tanggapan, pertanyaan, link mati serta request silakan gunakan kotak komentar, halaman kontak atau sosial media yang ada di website Lapak GIS. Terima Kasih.