Tutorial Cara Input Data Vektor Berpola atau Random pada Arcgis/Arcmap
Salam hangat dari Lapak GIS, semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat sehingga bisa melaksanakan aktivitas dengan lancar. Pada artikel ini kita akan sedikit membagi tips atau turorial singkat, meski mungkin dalam penggunaannya jarang digunakan bagi para pemula/dasar tapi tidak ada salahnya kita membacanya. Kelas suatu saat jika kita menemukan suatu studi kasus pasti akan kembali ke artikel yang mimin buat.
Sekedar kalimat pembuka, pada artikel sebelumnya Bundel Data Shapefile (SHP) RBI Provinsi Jawa Timur Gratis. Jadi teman-teman tidak perlu repot harus login dan klik begitu banyaknya daerah dalam suatu provinsi untuk mendapatkan data SHP nya. Cukup dengan sekali klik maka bisa dapatkan semua, jadi silahkan kunjungi artike itu ya. Baiklah itu untuk basa-basinya sekarang kita lanjut ke topik utama kita terkait bagaimana cara kita membuat atau input sebuah data yang polanya sama persis (baik itu panjang, jarak,dll) atau randompun juga bisa.
Data Berpola
Data berpola adalah data yang memiliki keteraturan dan keseragaman dalam konstelasi, jarak, bentuk maupun distribusi. Data berpola sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas GIS seperti pada survey, perencanaan areal, perencanaan jalan, pengembangan lahan dan sebagainya.
Membuat data berpola di dalam ArcGIS dilakukan dengan tool fishnet yang dapat diakses di dalam Arctoolbox\Data Management Tools.tbx\Feature Class\Create Fishnet. Tool tersebut dapat digunakan untuk membuat data berpola dengan tipe point, polyline dan polygon.
Point dan Polygon Berpola
Point berpola biasanya diperlukan untuk membuat lokasi titik-titik dengan jarak seragam atau tertentu. Sebagai contoh, pada sebuah bidang lahan garapan dengan luas 30 ha akan dilakukan pengambilan sample tanah untuk pengukuran tingkat infiltrasi dengan pola sampling grid dengan jarak antar titik 50 meter.
Polygon berpola diperlukan dalam perencanaan areal atau pengembangan lahan. Sebagai contoh pada pembukaan lahan untuk Hutan Tanaman Industri, blok yang telah ditentukan perlu dibagi-bagi ke dalam blok dengan jarak tertentu, misalnya, 1 km x 2 km.
Proses Cara Pembuatan point dan atau polygon berpola pada ArcGIS Desktop menggunakan tool Create Fishnet adalah sebagai berikut.
- Buka ArcMap
- Tambahkan data (untuk pembatas/extend nantinya)
- Set sistem koordinat data frame agar menggunakan UTM
- Jalankan tool Arctoolbox → Data Management Tools.tbx → Sampling → Create Fishnet.
- Tentukan folder dan file fitur output
- Tentukan extent, sebagai contoh dipilih sama dengan layer data yang di input.
- Secara otomatis posisi extent akan mengikuti layer inputan
- Jika tipe sampling adalah sistematis dengan titik awal ditentukan, maka lakukan pengisian pada Fishnet Origin Coordinat.
- Isi Cell size width, yaitu jarak antar titik (atau ukuran polygon) arah X, dengan 50 (meter)
- Isi Cell Size height, yaitu jarak antar titik (atau ukuran polygon) arah Y, dengan 50 (meter)
- Jika pembagian tidak dilakukan dengan jarak antar titik (atau ukuran polygon) seperti langkah 9 – 10, maka pembagian dapat juga dilakukan dengan menggunakan jumlah lajur dengan cara mengisi number of rows dan number of columns
- Untuk membuat data titik, tandai pada create label points (optional). Jika pilihan ini tidak aktif, maka data yang dihasilkan hanya data polygon saja.
- Pilih tipe geometri polygon.
- Jalankan tool dengan Klik pada OK
- Tunggu hingga ada pesan bahwa tool Fishnet berhasil dijalankan
- Hasil dari tahapan di atas adalah dua layer, yaitu 1 layer polygon dan 1 layer point.
Garis Berpola
Garis berpola digunakan untuk membuat garis dengan orientasi dan jarak tertentu. Garis berpola dapat digunakan untuk pembuatan jalur pengamatan survey, pembuatan jalan pembatas petak, dan sebagainya.
Sebagai contoh digunakan studi kasus sebagai berikut. Pada sebuah bidang lahan garapan dengan luas + 160 ha akan dibuatkan lajur-lajur tanaman hortikultura dengan arah jalur tegak lurus (90o) terhadap jalan inspeksi utama dan dengan jarak antar jalur 3 m. Perlu diperhatikan bahwa bidang lahan yang akan dibuat jalur tidak berbentuk bujur sangkar. Oleh karena itu diperlukan referensi tambahan, contoh titik 1 dan titik 2 (Lihat Gambar) dengan koordinat masing-masing Titik 1 (245330; 9614882) dan Titik 2 (245259; 9615223). Secara opsional juga diperlukan Titik 3 (245613; 9615299).
Setiap titik nantinya memiliki fungsi masing-masing. Titik 1 berfungsi sebagai penanda dimulainya lajur pertama. Titik 2 berfungsi sebagai sumbu pembuatan lajur, sedemikian hingga semua jalur dimulai dari garis imaginer antara Titik 1 dan Titik 2. Sedangkan Titik 3 berfungsi sebagai pembatas berhentinya pembuatan lajur yang oleh karena itu berada pada pojok yang berlawanan dengan Titik 1. Titik 3 sebaiknya dibuat/diperkirakan melebihi dari areal studi.
Untuk membuat dibuatkan lajur-lajur tanaman hortikultura sebagaimana situasi pada Gambar diatas dapat dibuat pada ArcMap seperti pada langkah-langkah berikut.
- Buka ArcMap
- Tambahkan data (untuk pembatas/extend nantinya).
- Set sistem koordinat data frame ke UTM, sesuai dengan zona UTM data yang diinput.
- Jalankan tool Create Fishnet yang terdapat pada Arctoolbox → Data Management Tools.tbx → Feature Class → Create Fishnet.
- Tentukan folder dan file fitur output
- Isikan koordinat titik 1 pada Fishnet Origin Coordinate
- Isikan koordinat titik 2 pada Y-Axis Coordinate
- Isikan ukuran garis 300 m (panjang garis) dan 20 meter (jarak antar garis)
- Isikan koordinat titik pada Opposite corner of Fishnet (optional)
- Pilih tipe geometry POLYLINE
- Jalankan dengan Klik pada OK
Keluaran tool Fishnet adalah polyline. Data ini tentu harus disempurnakan kembali untuk memotong line di luar areal dengan operasi Clip dan menghilangkan guideline vertical yang tidak perlu.
Data random (titik/point)
Data random adalah data yang tidak memiliki keseragaman dalam ukuran maupun jarak fitur. Data random diperlukan untuk analisis yang memerlukan fitur random dalam analisis, sebagai contoh dalam menentukan titik pengamatan secara acak di dalam areal tertentu.
Membuat data random berupa vector di ArcGIS biasanya hanya dilakukan untuk data point. Untuk sebagai contoh membuat data random, dapat dilakukan seperti langkah berikut.
- Buka ArcMap
- Tambahkan data (untuk pembatas/extend nantinya).
- Set sistem koordinat data frame ke UTM, sesuai dengan zona UTM wilayah studi
- Jalankan tool yang terdapat pada Arctoolbox → Data Management Tools.tbx → Sampling → Create Random Points.
- Tentukan folder output
- Isi nama fitur output
- Pilih constraining feature class yaitu batasan titik-titin random akan dibuat. Batasan dapat berupa areal studi atau extent dari layer yang sudah di input.
- Isikan jumlah titik yang diinginkan, misalnya 50 buah. Jumlah titik ini ditentukan dalam perencanaan.
- Isikan batasan jarak terkecil antar point terkecil. Hal ini berfungsi untuk menghindari duplikasi atau jarak antar titik yang terlalu dekat, misalnya 20 (m).
- Klik OK untuk menjalankan tool
- Hasil nya adalah data titik yang tersebar secara acak di dalam polygon atau pembatas (extend)
Baca Juga:
1. Cara Mencari Fitur dengan Cepat pada ArcGIS
2. Cara Konversi Format CAD ke SHP dan dioverlay dengan Basemap
Baiklah sekian dulu untuk sharing kali ini tentang Cara Input Data Vektor Berpola-Random pada Arcgis. Jika ada saran, tanggapan, pertanyaan, link mati serta request silakan gunakan kotak komentar, halaman kontak atau sosial media yang ada di website Lapak GIS. Terima Kasih.